Rabu, 15 April 2009

sabu-sabu

Amfetamin ditemukan pada akhir 1800-an, namun baru dipasarkan pada1930-an, waktu Benzedrin dikenalkan oleh industri farmasi untukmengobati darah rendah. Deksedrin dikenalkan pada 1950-an untuk menekankelaparan dan meningkatkan suasana hati. Merek amfetamin lain, sepertiMetedrin, Deksamil dan Benzedrin, kemudian membanjiri pasaran.Pada 1960-an, tampaknya semuanya 'memakan sang putih/bennies dan doingspeed' (semuanya istilah slang untuk memakai perangsang jenisamfetamin). Biasanya orang tersebut termasuk dua kategori: merekasenang upper (perangsang) atau downer (depresan, seperti heroin).Metamfetamin (meth) dan kokain lagi in dari akhir 1960-an hingga akhir1980-an. Dan ada beberapa bentuk meth dan kokain yang dikenal,misalnya, sebagai Crank, Speed, Bennies, Rock, Kristal, dan Crack.Pada awal 1990-an, satu bentuk metamfetamin lagi, dikenal sebagaiKristal Meth atau Ice, dan di Indonesia sebagai sabu-sabu, sampai kejalanan di seluruh dunia. Sabu-sabu dua sampai tiga kali lebih manjurdaripada sebagian besar amfetamin lain. Sabu-sabu membangkitkan secaradramatis 'pasaran speed'. Sabu-sabu tahan lebih lama dan menimbulkangiting jauh lebih baik dibanding sebagian besar bentuk speed lain.Sabu-sabu mengambil alih sebagai narkoba pilihan untuk mereka yangsenang suasana speed. Penggunaan, dan penyalahgunaan, sabu-sabu makinmeningkat selama satu dasawarsa penuh. Sabu-sabu selalu dianggapnarkoba ilegal yang sangat berbahaya dan merusak.Sabu-sabu populer karena banyak alasan. Para pengguna menegaskansabu-sabu memberikan mereka lebih banyak tenaga dan kekuatan, membuatmereka tahan tidak tidur selama 24 hingga 48, bahkan 72 jam. Merekamenyatakan sabu-sabu memberikan pengalaman seks lebih lama dan lebihbaik, dan narkoba ini sangat populer di antara orang gay di AS.Dikatakan sabu-sabu membantu mereka berpikir lebih jelas, dan menjadilebih lihai. Amfetamin dan metamfetamin sering dipakai di 'lingkunganmedis' untuk membantu para perempuan menghilangkan berat badan. Dan adamitos umum di Indonesia bahwa memakai sabu-sabu adalah cara terbaikmengatasi kecanduan heroin. Kerap kali ini adalah beberapa dari banyakalasan penggunaan dan penyalahgunaan sabu-sabu. Masalahnya, hanyasedikit orang benar-benar memahami kerugian dari sabu-sabu.Umumnya orang-orang yang memakai kombinasi upper dan downer, yakni,speedballing (pemakaian kombinasi metamfetamin dan heroin) setahu kami,belum menjadi kegemaran di Indonesia.Metamfetamin sampai ke jalanan Indonesia pada 1996, dan sejak itumenjadi semakin populer dengan 'kebudayaan narkoba'. Umumnya sabu-sabudihisap. Tetapi makin banyak orang cenderung shoot (menyuntik)sabu-sabu saat ini.Sabu-sabu, seperti heroin, dapat dihisap, diendus atau disuntikkan.Sabu-sabu bentuk cairan yang dapat disuntikkan jarang tersedia diIndonesia, walaupun amfetamin cair mudah diperoleh. Namun hampir pastisabu-sabu bentuk cairan yang dapat disuntik akan segeraberlimpah-limpah. Peningkatan dalam penyuntikan yang diakibatkannyaakan meningkatkan risiko dan penyebaran HIV dan virus hepatitis C (HCV)besar-besaran di seluruh negara.Kita harus sadar bahwa dunia saat ini juga berada dalam 'KebudayaanNarkoba'. Banyak orang, dengan kelompok usia dari yang muda hinggaorang dewasa dan bahkan lanjut usia, memakai narkoba, menyalahgunakannarkoba dan ketergantungan pada narkoba. Dan ada hanya sedikitperbedaan jender dalam dunia narkoba sekarang--perempuan sama terpukulseperti lelaki.Sabu-sabu jauh lebih berbahaya dalam beberapa cara daripada heroin(putaw). Penggunaan dan penyalahgunaan sabu-sabu jangka panjangmenimbulkan kerusakan pada susunan saraf pusat, mengakibatkan depresidan kelemahan, keracunan pada jantung dan pembuluh darah, dan sangatsering mengakibatkan paranoia tinggi dan parah. Kecenderungan depresisifat bunuh diri sangat umum pada orang yang memakai sabu-sabu.Overdosis memang terjadi, dan orang memang bisa meninggal dunia karenasabu-sabu, walaupun putaw masih penyebab utama overdosis narkoba.Kekerasan dan perilaku brutal jauh lebih lazim dengan sabu-sabudaripada putaw. Kami mengamati peningkatan dalam peristiwa kekerasanterkait sabu-sabu di Indonesia saat ini--dan kami cemas ini akanmeningkat secara bermakna pada tahun-tahun mendatang.Detoksifikasi dari sabu-sabu memerlukan beberapa hari lebih lamadaripada putaw. Dalam lingkungan lumayan, dan dibantu oleh orang yangsungguh-sungguh memahami proses detoksifikasi, detoksifikasi tahappertama dari sabu-sabu kurang-lebih 5-8 hari.Peringatan! Detoksifikasi cepat dengan naltrekson tidak boleh dipakaidengan pecandu sabu-sabu--naltrekson tidak ada efek pada narkobanon-opioid seperti sabu-sabu.Sabu-sabu sekarang dibuat di Indonesia! Narkoba ini mudah terjangkau diseluruh sistem pendidikan Indonesia, dari tingkat SLTP ke atas di pulauJawa. Sabu-sabu sekarang mudah dicari di hampir seluruh Tanah Air,karena narkoba ini mengikuti jalur perdagangan yang sama seperti putaw.
sumber:
http://www.mail-archive.com/unair@itb.ac.id/msg01010.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar